Sang Mawar merah sedang sendiri
di bawah guyuran hujan ia berdiri.
Air membasahi dari putik hingga duri
di dalam pot ia tak bisa lari.
kebasahan yang hanya ia sadari.
sang daun pun tak jua memberi.
tak seikhlas sang benang sari.
Sendiri
di dalam hujan yang tak kunjung henti.
Basah
di kesendiriannya ia gelisah.
Sendiri
ia masih menunggu pelangi
Kuyup
Namun semangatnya tak pernah redup
Sang Mawar tak takut merahnya luntur!
Padahal Mahkotanya sudah hendak gugur.
Tak ada Kumbang yang berani menghinggapinya!
Sekepak pun mereka enggan menghisap madunya.
Jangan pernah kau coba memetiknya!
Wanginya bisa membunuhmu!
durinya punya dendam luar biasa!
Biarkan saja ia sendiri
sampai hujan akhirnya berhenti
dan ia tak lagi wangi.
------------
Pontianak, 10 Oktober 2012
No comments:
Post a Comment
saran dan kritik dipersilahkan . . . . .